Waspada! Prevalensi Diabetes di Kawasan Perkotaan Sudah Mencapai 12 Persen

Jum'at, 18 September 2015 - 07:14 WIB
Waspada! Prevalensi...
Waspada! Prevalensi Diabetes di Kawasan Perkotaan Sudah Mencapai 12 Persen
A A A
DEPOK - Prevalensi diabetes secara umum mencapai 5,7 persen dan di kawasan perkotaan mencapai 12 persen. Hasil itu diketahui dari penelitian yang dilakukan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas di Jakarta.

Pemicunya, rendahnya kepatuhan masyarakat dalam mengkonsumsi obat antidiabetes secara teratur. Padahal diabetes menjadi penyakit penyebab kematian nomor dua terbanyak.

"Diabetes tipe dua adalah penyakit epidemik yang terus berkembang di kawasan Asia Pasifik," kata pakar farmasi Universitas Indonesia, Dra. Retnosari Andrajati, MS, Ph.D., Apt, usai penandatanganan kerjasama FFUI dengan Merck di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI), Depok, Kamis (17/9/2015).

Dikatakan, epidemik ini disebut sebagai akibat dari penerapan gaya hidup barat dan peningkatan kasus obesitas. Indonesia saat ini sedang berjuang menangani beban sosial ekonomi akibat diabetes yang berkembang secara cepat.

Hal ini menunjukkan bahwa jutaan orang berisiko mengalami diabetes bila tidak dilakukan langkah-langkah pengendalian penyakit yang memadai.

Indonesia memiliki keterbatasan tenaga medis yang terlatih, sehingga berpotensi memberikan dampak yang besar pada kualitas dan efisiensi layanan kesehatan di Indonesia.

"Penanganan diabetes sangat darurat dilaksanakan, karena menurut data International Diabetes Federation (IDF) terdapat lebih dari sembilan juta kasus diabetes di Indonesia pada tahun 2014. Dimana 53 persen diantara pasien diabetes ini, tidak mengetahui bahwa mereka memiliki penyakit diabetes," kata Retnosari menambahkan.

Sementara itu, Vice President Head of Global Business Responsibility and Market Development Merck, Rasha Kelej, mengatakan bahwa program peningkatan kapasitas Merck dan menegaskan komitmen pada pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia.

"Epidemik diabetes yang terus meluas menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan pada ketersediaan sistem layanan kesehatan dan ekonomi pada negara-negara berkekuatan ekonomi baru," katanya.

Dekan FFUI, Mahdi Jufri, menambahkan bahwa melalui kerjasama FFUI bersama Merck akan bersama-sama meningkatkan kualitas layanan kesehatan diabetes. Saat ini, jumlah kasus diabetes tipe dua berkembang pesat pada semua kelompok umur di Indonesia.

"Oleh karena itu, adanya kebutuhan mendesak dalam mengembangkan program edukasi yang terakreditasi bagai mahasiswa ilmu kesehatan, sehingga pengobatan diabetes ditangani dengan pendekatan menyeluruh yaitu mulai dari penyedia layanan kesehatan primer tetapi juga apoteker," kata Mahdi.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0825 seconds (0.1#10.140)